myspace graphic
_
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (QS.98:5)

Blogger news

~ ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ اطَهُوْرً ~

Senin, 23 Mei 2011

Logika Pesawat & Bekerja Untuk Indonesia


Barangkali bagi kita yang sangat familiar dunia penerbangan, sesekali pernah mengalami peristiwa ini –turbolance – yaitu situasi dimana pesawat memasuki daerah hampa udara, sehingga pesawat kehilangan daya mengambang lantas mendadak terjun bebas, dan sesungguhnya situasi ini merupakan sunnah qauniyah dalam dunia penerbangan.
Yang menarik untuk disimak bukanlah mengenai turbolance ini, melainkan  situasi didalam cabin, reaksi para penumpang  dan kru pesawat. Bagi mereka yang familiar dengan penerbangan tentu reaksinya berbeda dengan mereka yang baru mengenal penerbangan, mereka yang familiar akan tetap tenang sembari berdoa dan memasrahkan segalanya kepada Tuhan dengan kenyakinan bahwa situasi ini tidak akan lama dan akhirnya pesawat, cepat atau lambat akan sampai juga pada bandara tujuan, tetapi bagi mereka yang tidak familiar tentu berbeda reaksinya, ada yang panik, ketakutan, marah kepada pilot karena menganggap pilat tidak becus, ada yang menginginkan pesawat balik belakang karena takut dengan realitas  dan bermacam reaksi lainya.  
Tetapi yang lebih menarik adalah reaksi dari para kru pesawat, betapapun bermacam reaksi passenger mereka tetap menjalankan pesawat lurus kedepan menuju titik ordinat yang dituju, betapaun banyaknya cacian, umpatan, bahkan keinginan – keinginan untuk membalikkan arah tujuan. Ini karena keyakinan mereka atas dasar pengalaman, pengetahuan serta kemampuan mereka.
Demikianlah analaogi akan perjalanan dakwah ini, yang belakangan sedang mengalami sedikit – turbolance- dengan banyaknya fitnah – fitnah yang menghampiri. Tetapi pemahaman yang harus terbangun dalam diri setiap kader dakwah bahwa sesungguhnya hal ini merupakan sunnatuddakwah, sebagaimana yang dikatakan Imam Hasan Albanna ” bahwa sesungguhnya dakwah ini bukanlah jalan yang mudah, sesunggunya jalan ini adalah jalan yang sukar yang penuh dengan duri dan rintangan, dan waktu tempuhnya yang sangat panjang ”, sehingga kitapun mampu memberikan sikap terbaik kita pada situasi ini.

Pertama
Beristgfar (evaluasi) kepada Alloh, bisa jadi dalam amal kita selama ini ada orientasi – orientasi selain kepada Alloh, sehingga dengan ini Alloh ingatkan kita untuk senantiasa menjaga niat kita semata – mata hanya Lillahi ta’allahu. 

Kedua
Tetap tenang (berdoa), memasrahkan segalanya kepada Alloh, karena pada hakikatnya segala sesuatu milik Alloh.
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, Hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.(QS. Ar Rad :28)
Situasi apapun, aman atau bahaya, nyaman atau resah, hidup atau mati semuanya berada dalam kekuasaan Alloh, sehingga mampu menciptakan situasi yang kondusif.

Ketiga
Tetap fokus pada tujuan (terus bekerja).
Qiyadah telah menetapkan - titik ordinat - bagi kita yaitu 3 besar, maka tak ada pilihan bagi kita selain untuk terus bekerja, bekerja dan bekerja. Tak boleh ada kata untuk berbalik arah hanya karena adanya fitnah-fitnah. Ibarat situasi penerbangan diatas, bagaimanapun dahsyatnya turbolance yang menghadang pesawat akan tetap menuju ordinat landing-nya.

Keempat
Tetap menjaga ketsiqohan (kepercayaan) kepada qiyadah

Wallahu A’lam Bishowwab


Dikutip dari Taujih Ust.H. Hadi Mulyadi, M.Si – Ketua DPP Wilayah Dakwah Kalimantan pada acara pembukaan Mukerwil DPW PKS Kalimantan Timur.




 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons