myspace graphic
_
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (QS.98:5)

Blogger news

~ ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ اطَهُوْرً ~

Rabu, 13 Juli 2011

Pemanfatan Barang Milik Kantor untuk Kepentingan Pribadi, Bolehkah?


Pemanfaatan alat kantor atau alat kerja untuk kepentingan pribadi itu ada dua macam.

Pertama, pemanfaatan yang tidak menyebabkan rusak dan habisnya barang kantor yang dimanfaatkan. Contohnya, memanfaatkan penggaris, jangka, dan benda-benda semisal yang tidak habis dan tidak rusak jika dipakai. Pemanfaatan semacam ini boleh, selama dalam batas pemakaian yang wajar, dan tentu saja tidak boleh jika pemakaiannya tidak wajar sehingga menyebabkan gangguan dan kerusakan pada alat yang dipakai. Demikian pula, diperbolehkan memanfaatkan koneksi internet kantor untuk kepentingan pribadi, asalkan pemanfaatan tersebut tidak menyebabkan bertambahnya biaya yang harus ditanggung kantor untuk membayar koneksi internet serta tidak menyebabkan lambatnya koneksi internet.

Kedua, pemanfaatan yang menyebabkan habis dan rusaknya peralatan kantor dan kerja, seperti: kertas, tinta, dan pena milik kantor serta barang-barang semisal. Peralatan semacam ini tidak boleh dimanfaatkan oleh pegawai untuk kepentingan pribadinya. Penggunaan barang semisal ini adalah bentuk tidak amanah atau khianat terhadap pekerjaan dan peralatan kerja.

Referensi: http://islamqa.com/ar/ref/106505

Persiapan Menuju Ramadhan



Ini adalah persiapan yang paling utama, karena kekuatan iman-lah yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca ramadhan.

Ramadhan telah diambang pintu, tanpa kita rasakan, waktu bergulir begitu cepat, kita telah berada di bulan Sya'ban, bulan yang menjadi bulan istimewa, selain bulan Ramadhan.

Setiap Waktu-waktu yang kita lewati, masing-masing mempunyai kelebihan dan keutamaan yang berbeda, maka kita harus bisa memperlakukannya secara proposional. Termasuk dalam menyiapkan kedatangan bulan suci Ramadhan yang memiliki banyak keutamaan. Karena didalam Ramadhan adalah bulan diwajibkannya shaum, dianjurkan memperbanyak amalan sunnah, serta diperintahkan memperbanyak membaca Al-Quran. Disamping itu, bulan Ramadhan adalah bulan pengendalian diri dari syahwat perut, hawa nafsu serta pengendalian anggota tubuh dari hal-hal yang dapat mengurangi nilai shaum.

Oleh karena itu, hendaknya kita menyambut bulan suci ini dengan suka cita dan penuh kerinduan, serta mempersiapkannya sebelum ramadhan tiba, sehingga dapat menumbuhkan motivasi/semangat dalam menjalankan segala amal ibadah di bulan tersebut.

Apa yang harus kita persiapkan dalam rangka menyongsong kedatangan tamu agung ini? Ada beberapa hal yang harus kita persiapkan agar kita mampu untuk mengisi bulan yang penuh berkah ini dengan kegiatan yang dapat menambah amalan kita ketika kita menghadap Allah SWT. Diantara persiapan tersebut adalah:

Pertama, Persiapan Keimanan. Ini adalah persiapan yang paling utama, karena kekuatan iman-lah yang akan menjadi motor penggerak segala bentuk ibadah kita sebelum, ketika dan pasca ramadhan. Apabila kita membaca sejarah Rasulullah saw dan para sahabatnya, betapa persiapan mereka dari sisi ini sangat luar biasa, yaitu dengan melaksanakan shaum-shaum sunnah di bulan sya'ban. Hal tersebut mereka lakukan dalam rangka mempersiapkan dan menyongsong kedatangan bulan Ramadhan. Disamping itu, kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memohon serta memberi maaf agar kedatangan bulan suci ini kita sambut dengan hati bersih dari segala bentuk dosa dan perselisihan, rasa dengki dan penyakit-penyakit hati yang lainnya. Dengan demikian, persiapan keimanan menjelang Ramadhan merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan setiap mukmin. Bahkan didalam surat Al-Baqarah ayat 183 dijelaskan, bahwa shaum Ramadhan diwajibkan kepada orang-orang yang beriman. Artinya, hanya orang-orang beriman-lah yang memiliki kemampuan untuk menjalankan shaum Ramadhan dengan benar.

Kedua, Persiapan Akhlak. Tak sedikit umat Islam yang menjalankan ibadah shaum di bulan Ramadhan hanya untuk menahan lapar dan dahaga saja, tanpa ada keistemewaan yang ia dapatkan dibalik pelaksanaan ibadah shaum tersebut. Sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Berapa banyak orang yang shaum, namun mereka tidak mendapatkan dari shaum mereka kecuali lapar dan dahaga" (HR.Thabrani, Ahmad dan Baihaqi). Agar shaum yang kita laksanakan berkualitas, maka persiapkanlah diri kita dengan akhlak Islam, seperti menjaga pandangan dari hal-hal yang dilarang dan menjaga lisan dari ucapan yang kotor. Intinya, kita harus menjaga seluruh anggota tubuh dari perbuatan maksiat.

Ketiga, Persiapan Fisik. Badan kita adalah salah satu komponen yang juga harus kita siapkan dalam menyongsong bulan ramadhan, karena tanpa badan yang sehat kita tidak akan mampu melaksanakan kegiatan dalam menjalankan ibadah shaum. Rasulullah saw pernah bersabda "Seorang mukmin yang kuat lebih dicintai daripada mukmin yang lemah". Artinya, setiapkali kita menjalankan ibadah, terlebih lagi ibadah shaum, maka fisik kita harus tetap fit, agar ibadah yang kita laksanakan bisa optimal.

Keempat, Persiapan keilmuan. Agar ibadah Ramadhan yang kita laksanakan bisa optimal, diperlukan bekal wawasan dan tashawur (persepsi) yang benar tentang Ramadhan. Caranya dengan membaca berbagai bahan rujukan dan menghadiri majelis taklim yang membahas tentang Ramadhan. Kegiatan ini berguna untuk mengarahkan kita agar beribadah sesuai perintah Allah dan tuntunan Rasulullah saw.

Itulah empat persiapan dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Tanpa empat persiapan tersebut, maka shaum kita akan sia-sia. Wallaahu a'lam.

www.percikaniman.org - Kang Ayat Mukhlis -


 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons