myspace graphic
_
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang lurus (QS.98:5)

Blogger news

~ ءَاجَرَكَ اللهُ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَبَارَكَ لَكَ فِيْمَا اَبْقَيْتَ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ اطَهُوْرً ~

Rabu, 11 Mei 2011

Tifatul : Ustad Hilmi Berbeda dengan Ayahnya


VIVAnews - Mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Tifatul Sembiring mengklarifikasi kaitan Ketua Dewan Syuro PKS Hilmi Aminuddin dengan gerakan Negara Islam Indonesia (NII). Menurut Tifatul, Ustad Hilmi sangat berbeda dengan ayahnya, Danu Muhammad Hasan. Tak lain, Danu adalah salah satu panglima militer Maridjan Kartosoewirjo, pencetus gerakan Darul Islam (DI) atau cikal bakal NII.

"Betul itu. Danu Muhamad itu bapaknya, almarhum, kan sudah meninggal," kata Tifatul Sembiring di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu, 11 Mei 2011.

Tifatul pun mengisahkan sejarahnya. Menurut dia, saat itu gerakan Kartosoewirjo melalui Darul Islam sempat ikut bertempur melawan dan mengusir penjajah. Setelah penjajah pergi, lanjut Tifatul, Darul Islam memprotes Bung Karno.

"Karena Soekarno lebih mementingkan politik mercusuar. Daerah-daerah terbengkalai," ujar Tifatul.

Tifatul mengaku mulai kenal Ustad Hilmi sekitar tahun 1981 saat berorganisasi di Pelajar Islam Indonesia (PII). Hubungan keduanya sangat dekat dan erat. Bahkan, Tifatul menganggap Ustad Hilmi sebagai gurunya. Maka itu, dia mengaku berang ketika Ustadi Hilmi dikait-kaitkan dengan gerakan NII.

Tifatul menegaskan, Hilmi Aminuddin adalah sosok yang sangat berbeda dengan ayahnya. Meski ayahnya merupakan panglima militer Kartosoewirjo, tidaklah otomatis Ustad Hilmi jadi seperti ayahnya. Tidak hanya itu, kata Tifatul, Ustad Hilmi juga bukan lulusan Mesir melainkan Madinah, Arab Saudi.

"Orang ini kadang-kadang tidak melihat biodata orang. Main tuduh saja kalau Beliau Ikhwanul Muslimin," kata Tifatul.

Didirikan sejak tahun 1920-an, Ikhwanul Muslimin dikenal merupakan organisasi muslim yang sangat konservatif.

Menurut Tifatul, Ustad Hilmi justru selalu mengajarkan bahwa metode terbaik adalah penggabungan harakah (pergerakan) dengan tarbiyah (pendidikan). Selama berguru dengan Ustad Hilmi, Tifatul tidak pernah sekalipun mendngar soal NII dari Ustad Hilmi.

Pengaitan nama Ustad Hilmi dengan NII awalnya diungkapkan mantan Menteri Negara Islam Indonesia (NII), Imam Supriyanto. "Cerita senior saya, ketika Danu ditangkap, anaknya (Hilmi) dikirim belajar ke Mesir, Al Azhar, agar tidak ikut terlibat," kata Imam dalam diskusi di DPR, Kamis, 5 Mei 2011.

0 komentar :

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | JCPenney Coupons